Air bersih adalah kebutuhan utama setiap rumah tangga. Maka dari itu, pemilihan jenis pipa tidak boleh sembarangan. Salah satu pilihan populer di banyak bangunan adalah pipa galvanis untuk air bersih. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar keamanan, waktu penggantian, dan cara merawat pipa galvanis agar tetap aman digunakan dalam jangka panjang.
Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah pipa galvanis benar-benar aman untuk kesehatan? Atau apakah masih layak digunakan di era sekarang? Jawabannya bisa kamu temukan dalam pembahasan berikut.
Apakah Pipa Galvanis Aman untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya

Saat memilih instalasi perpipaan untuk rumah, terutama untuk saluran air bersih, kamu pasti ingin memastikan bahan pipa yang digunakan aman untuk kesehatan. Salah satu jenis pipa yang cukup populer adalah pipa galvanis.
Apakah Pipa Galvanis Aman untuk Air Bersih?
Jawabannya: relatif aman dalam jangka pendek, tetapi berisiko jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam kondisi tertentu.
Berikut penjelasannya:
Kelebihan Pipa Galvanis:
-
Tahan tekanan tinggi: Cocok untuk instalasi saluran air yang membutuhkan kekuatan ekstra.
-
Tahan benturan: Lebih kuat dibanding pipa plastik seperti PVC atau PPR.
-
Tahan panas: Tidak mudah melengkung saat terkena suhu tinggi.
Namun, kelebihan ini harus diimbangi dengan pemahaman tentang risiko jangka panjangnya.
Risiko Kesehatan Jika Digunakan Terlalu Lama
Seiring waktu, lapisan seng pada pipa galvanis bisa terkelupas atau terkorosi, apalagi jika air yang dialirkan mengandung mineral tinggi atau bersifat asam.
Berikut risiko yang bisa terjadi:
1. Kandungan Logam Berat
Korosi pada pipa galvanis dapat melepaskan partikel logam berat seperti timbal (lead), seng (zinc), atau besi (iron) ke dalam air. Jika air ini dikonsumsi setiap hari, dalam jangka panjang bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
2. Perubahan Rasa dan Warna Air
Pipa galvanis yang sudah berkarat sering menyebabkan air menjadi berwarna kekuningan atau kecokelatan, dan berbau logam. Ini bisa menurunkan kualitas air bersih yang kamu gunakan.
3. Penyumbatan oleh Karat
Endapan karat dari dalam pipa bisa menyumbat aliran air, membuat tekanan air menurun, dan mempercepat kerusakan instalasi pipa.
Kapan Sebaiknya Mengganti Pipa Galvanis pada Instalasi Air Bersih?

Sebagian besar pipa galvanis memiliki umur pakai sekitar 20 hingga 50 tahun, tergantung dari kondisi lingkungan dan perawatannya. Namun, jangan menunggu sampai pipa benar-benar rusak untuk menggantinya.
Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kamu sebaiknya mengganti pipa galvanis untuk air bersih antara lain:
-
Air berubah warna menjadi kecokelatan atau kekuningan.
-
Tekanan air tiba-tiba menurun.
-
Terdapat bau logam atau karat dalam air.
-
Terdapat kebocoran di beberapa titik pipa.
Jika salah satu dari gejala di atas mulai muncul, sebaiknya lakukan penggantian secepatnya. Menunda penggantian hanya akan memperburuk kualitas air dan merusak instalasi lainnya.
Penggantian pipa secara bertahap bisa menjadi pilihan jika kamu ingin menghemat biaya. Kamu bisa mulai dari bagian yang paling rusak terlebih dahulu.
Tips Perawatan Pipa Galvanis agar Tetap Aman Digunakan dalam Jangka Panjang

Pipa galvanis terbuat dari baja atau besi yang dilapisi seng (zinc) untuk melindungi dari korosi. Tapi seiring waktu dan pemakaian, lapisan seng bisa menipis, apalagi jika terkena air dengan kandungan mineral tinggi atau air yang asam.
Jika tidak dirawat, pipa galvanis bisa:
-
Berkarat dan menimbulkan warna air keruh
-
Menyumbat saluran air karena serpihan karat
-
Menurunkan kualitas air dan berpotensi bahaya bagi kesehatan
Makanya, penting banget bagi kamu untuk rutin merawat pipa galvanis, terutama jika digunakan untuk saluran air bersih.
1. Pastikan Air Tidak Bersifat Asam atau Mengandung Zat Korosif
Air dengan pH rendah (asam) mempercepat kerusakan pada lapisan galvanis. Sebaiknya kamu lakukan pengecekan kualitas air secara berkala, terutama jika sumber air berasal dari sumur bor.
Tips:
-
Gunakan pH meter sederhana untuk mengukur keasaman air.
-
Bila perlu, pasang sistem penyaring atau penetral pH di sumber air agar tidak merusak pipa.
2. Gunakan Filter Air Sebelum Masuk ke Pipa
Salah satu cara efektif menjaga usia pipa galvanis adalah dengan memasang filter air di awal aliran. Filter ini berfungsi menyaring pasir, lumpur, dan partikel logam berat yang bisa memicu korosi dari dalam.
Selain menjaga kebersihan pipa, air yang dialirkan ke keran rumah juga jadi lebih jernih dan aman digunakan.
3. Bersihkan Saluran Secara Berkala
Meski tampak sulit, kamu bisa menjadwalkan pembersihan pipa secara berkala minimal 1–2 tahun sekali terutama untuk pipa galvanis yang sudah digunakan lebih dari 5 tahun.
Pembersihan bertujuan untuk menghilangkan endapan karat atau lumpur yang menempel di dalam dinding pipa. Lakukan ini bersama teknisi atau tukang berpengalaman agar tidak merusak pipa.
4. Hindari Penggunaan untuk Air Panas
Pipa galvanis tidak cocok untuk mengalirkan air panas dalam jangka panjang. Suhu tinggi bisa mempercepat pengelupasan lapisan seng dan menyebabkan korosi lebih cepat.
Kalau kamu ingin mengalirkan air panas (misalnya dari pemanas air), sebaiknya gunakan pipa PPR atau pipa tembaga yang lebih tahan suhu tinggi.
5. Lapisi Bagian Pipa yang Terbuka
Pipa galvanis yang terpapar udara luar (misalnya di taman atau luar rumah) lebih cepat berkarat. Sebaiknya, bagian luar pipa dilapisi cat anti karat atau coating pelindung agar tidak langsung terkena udara lembap dan hujan.
Jangan lupa juga untuk rutin mengecek sambungan atau ulir pipa karena bagian ini paling rentan bocor dan berkarat.
Apabila kamu membutuhkan jasa tukang pipa untuk membangun atau merenovasi rumah, bisa segera hubungi dengan cara klik link dibawah ini!
Kesimpulan
Penggunaan pipa galvanis untuk air bersih masih tergolong aman jika kondisi dan perawatannya diperhatikan dengan baik. Kamu perlu waspada terhadap tanda-tanda korosi atau perubahan kualitas air. Jangan ragu untuk mengganti pipa jika usianya sudah tua atau sudah menunjukkan kerusakan. Perlu diingat, kualitas air yang baik akan sangat memengaruhi kesehatan keluargamu.



